Sistem Pembangkitan Tenaga Listrik di PLTU secara sederhana ialah seperti proses memasak air, air dipanaskan dalam ketel dan menguap. Uap inilah yang digunakan untuk memutar Turbin dan Generator sehingga menghasilkan tenaga listrik.
Sabtu, 03 Desember 2011
Vacuum Condensor
Mengapa Condensor harus dibuat vakum ?
Agar uap terakhir dari LP Turbine dapat terkondensasi dengan maksimal. Untuk itulah Condensor harus dibuat vakum.
Untuk menjaga Condensor agar tetap vakum, maka ada suatu pompa yang berfungsi untuk menjaga hal itu yaitu Vacuum Primming Pump.
Vacuum Primming Pump berfungsi untuk menjaga vakum di Water Box Condensor, dengan cara mengeluarkan udara yang terjebak di Water Box. Hal ini dilakukan agar tube - tube Condensor terpenuhi oleh air laut sehingga proses kondensasi dapat berlangsung maksimal. Jika sampai ada udara sedikit saja maka hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada tube - tube Condensor, karena proses kondensasi pada Condensor bersuhu ekstrim.
Selain di dalam Water Box, pada Condensor Hotwell juga harus dibuat vakum. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan proses kondensasi. Karena itulah digunakan Air Ejector untuk menjaga vakum di dalam Condensor Hotwell. Cara Kerja Air Ejector ini ialah menghisap uap yang tidak dapat terkondensasi (non condensable gas). Jika hal ini dibiarkan maka proses kondensasi tidak akan maksimal dan akan menyebabkan pemampatan pada Condensor Cell, jika sampai berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada Turbine.
Karena pemampatan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan balik dari uap yang tidak terkondensasi ke Turbine, akibatnya sudu - sudu Turbine bisa pecah. Hal lain yang juga berpengaruh adalah semakin beratnya kinerja Turbine, dan berdampak pada putaran Generator dan akan mempengaruhi MW juga.
Agar uap terakhir dari LP Turbine dapat terkondensasi dengan maksimal. Untuk itulah Condensor harus dibuat vakum.
Untuk menjaga Condensor agar tetap vakum, maka ada suatu pompa yang berfungsi untuk menjaga hal itu yaitu Vacuum Primming Pump.
Vacuum Primming Pump berfungsi untuk menjaga vakum di Water Box Condensor, dengan cara mengeluarkan udara yang terjebak di Water Box. Hal ini dilakukan agar tube - tube Condensor terpenuhi oleh air laut sehingga proses kondensasi dapat berlangsung maksimal. Jika sampai ada udara sedikit saja maka hal itu dapat menyebabkan kerusakan pada tube - tube Condensor, karena proses kondensasi pada Condensor bersuhu ekstrim.
Selain di dalam Water Box, pada Condensor Hotwell juga harus dibuat vakum. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan proses kondensasi. Karena itulah digunakan Air Ejector untuk menjaga vakum di dalam Condensor Hotwell. Cara Kerja Air Ejector ini ialah menghisap uap yang tidak dapat terkondensasi (non condensable gas). Jika hal ini dibiarkan maka proses kondensasi tidak akan maksimal dan akan menyebabkan pemampatan pada Condensor Cell, jika sampai berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada Turbine.
Karena pemampatan yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan balik dari uap yang tidak terkondensasi ke Turbine, akibatnya sudu - sudu Turbine bisa pecah. Hal lain yang juga berpengaruh adalah semakin beratnya kinerja Turbine, dan berdampak pada putaran Generator dan akan mempengaruhi MW juga.
Selasa, 15 November 2011
Pengukuran dan Pemeriksaan Ulir
Mengukur jumlah kisar ulir metris :
Hitung sebanyak 10 (sepuluh) jarak kisar
Ukur kesepuluh jarak kisar tersebut dengan jangka sorong satuan mm.
Panjang hasil ukur dibagi dengan 10 jarak kisar menunjukkan jarak kisar ulir tersebut.
Untuk ulir dengan ukuran yang lebih besar, pemeriksaan kisar dapat dilakukan langsung dengan mengukur setiap jarak kisar ulir dengan jangka sorong.
Mengukur ulir witworth
Buka jarak ukur jangka sorong sepanjang 1 inch
Ukur bagian berulir dan hitunglah banyaknya kisar sepanjang satu inch tersebut
Lihat dalam table, berapa ukuran standard ulir tersebut dengan jumlah ulir per inch yang telah diukur.
Cara Mengukur Baut
Untuk ukuran baut biasanya menggunakan satuan milli dan inchi. Untuk ukuran kepala baut ini biasanya hanya di gunakan untuk ukuran kunci. Sedang baut ini cara mngukurnya hanya menghitung drat yang masuk pada bagian dalam bagan dalam. Dan alat yang di gunakan untuk mengukur baut ini menggunakan sketmat. Jadi rumusnya adalah Diameter X panjang Drat. Klo kita mengkur baut untuk jenis Taping ya kita ukur kepalanya bukan diameter ulirnya, kepala baut taping X panjang baut.
Cutting Speed - Mesin Bubut
Yang dimaksud dengan kecepatan potong (CS) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang /waktu (m/menit atau feet/menit).
Karena nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka
komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja.
Dengan demikian rumus untuk menghitung putaran menjadi:
D = diameter pisau/benda kerja (m)
n = kecepatan putaran pisau / benda kerja (rpm)
Langganan:
Postingan (Atom)